Sabtu, 04 Januari 2014

New year 2014

Seruput.......

Tak terasa sudah setahun gue ga posting, lirik dilirik ternyata last postingan berbicara soal tahun baru juga wakakakakaka, entah ini direkayasa atau memang udah turunan genetik kalo postingan kali ini ada relasi dengan postingan sebelumnya. Oke tahun baru semangat baru dong, sudah pasti sob ga usah ditanya, udah hukum alamnya begitu, but tahun baru kali ini ada yang berbeda dengan yang sebelumnya karena gue melaluinya di Korea. Ya ! Korea bukan korea didaerah cilacap (baca:kroya) ataupun seni tradisional dari Inaldonesia (baca:kriya), ini beneran Korea !!, tepatnya di Busan, South Korea. Ya takdir menuntun gue untuk transmigrasi kenegara ini, biar bisa jauh mungkin dari "dia" dan biar galaw sedikit berkurang wakakakaka. 

Kembali ke kimchi, *eh* ke topik, Oke mungkin disini gue bakal sedikit bercerita kisah gue menghabiskan hari terakhir 2013 dengan penuh momen awkard, mungkin !!, penuh sensasi, bisa jadi !!, Sayur Lodeh !!, ya ya ya !! *efek sering liat kuis Indonesia Pintar*

Cerita berawal dari hati ke hati, *eaaa* , uhuk serius beneran, cerita berawal dari niat untuk menonton acara kembang api alias firework walaupun cukup aneh karena ga da katy perry sama sekali di acara ini, rumor yang beredar mengatakan bahwa acara kembang api rakyat ini akan di selenggarakan di 3 tempat besar di daerah Busan, oh ya Busan ini bisa dibilang kota kedua terbesar setelah Seoul, letaknya secara geografis atau petagris berada di bawah, *buka atlas*, pffft hari gini atlas??!! google maps dong !! *celetuk tuyul setempat*. Jadi acara firework ini akan diselengarakan di Nampodong, tepatnya di Yongdusan Park, Haeundae Beach, dan terakhir Gwanganri Beach.

Oke dari ketiga tempat tersebut pilihan jatuh ke *jreng jreng* Nampodong !!, Oke setelah menetapkan lokasi tinggal menetapkan kapan berangkat dari gisuksa alias asrama, Setelah musyawarah mufakat tanpa melakukan proses voting, jatuhlah pilihan di angka 9 malam waktu Korea selatan, kalau di Indonesia berarti pukul 7 malam. Oke menunggu eksekusi keberangkatan, seperti biasa didepan laptop tercinta mencari sinetron-sinetron korea (baca:Kdrama) yang bisa bikin pria berkarakter antagonis ini menangis miris, soalnya ada pepatah yang mengatakan "PRIA YANG BISA MENANGIS ITU ROMANTIS" 아마도네... 아마도아니.. maksudnya maybe yes maybe no hahaha.

Waktupun tiba, suasana kamar seketika itu hening, tanpa suara sama sekali, ya karena penghuni semua pada pergi kekamar mandi, dandan depan wastafel. Dandan ala perang dingin, mulai pake long zone, baju 2 lapis, jaket, penutup telinga, untuk mengantisipi serangan dari avatar aang, karena beneran guys udaranya dingin menusuk, hiportemia?? bisa jadi !!! *kembali ke sayur lodeh -__-*

Perjalanan pun dimulai, gue mulai menyusuri pergunungan bansong, karena asrama gue letaknya diperbukitan, si avatar pun datang, dengan penuh kasih sayang doi mulai memberikan "belaian-belaian hangat". Dan seketika itu pun terdengar rintihan sang kodok, kroook kroook, yup tampaknya sang perut sudah berkoalisi dulu sebelumnya dengan si avatar biar acara tahun baru ini makin indah buat dilalui. Oke mengantisipi hal tersebut gue mencari kedai berjalan tempat menjual odeng buat nyogok si perut biar pecah koalisi, odeng itu adalah makanan sejenis empek-empek mungkin,am tapi disajikan dalam wadah sop yang pedas, dipadukan lobak dan bawang, terkadang ada telor rebus sebagai hidangan pelengkap, but dalam kasus gue cuma odeng dengan sop pedas dan lobak. 1 tusuk odeng dihargai 500 won, kurang lebih Rp 5000,-  penampakannya kira-kira seperti ini

            Gambar ini bukan diambil oleh penulis           

3 tusuk pun tidak mampu menahan rintihan sang kodok, akhirnya gue mesti merogoh kocek lagi buat nyogok doi, ya kali ini dengan toast spesifiknya keyrantoast yaitu sejenis roti yang dibakar kemudian didalamnya diisi dengan telor ceplok dan sayuran kol, dan dilumuri saus pedas, terkadang ada beberapa toast yang dilumuri saus mustard. Penampakanya kurang lebih seperti ini.

foto ini diambil sendiri

Oke perjalanan pun dimulai kembali, gue naik kereta jihacol yang lumayan cepat dan nyaman, ada 2 cara untuk bisa memakai jasa ini, bisa menggunakan kartu cashbee yang bisa di isi ulang atau pun dengan membeli tiket, sekali perjalanan menghabiskan 1300 won bila tanpa transit tapi bila transit terkena biaya tambahan sekitar 200 won, transit itu adalah pindahnya dari satu kereta ke kereta lain. Yup gue disini harus transit, perjalanan dari stasiun Youngsan Univ, turun di stasiun Dongnae, kemudian transit naik kereta yang menuju Sinpyeong (Jalur 1) dan turun di Nampodong. Perjalanan pun dimulai, keramaian didalam kereta pun tak terbendung lagi, terutama kereta transit yang gue naiki, Didalam kereta tersebut ada kejadian unik, pasalnya gue melihat seorang pria korea memakai HP BB, ini sungguh unik karena gue tau bener orang korea cuma pake produk lokal kalo tidak Samsung ya LG, tapi ada sebagian juga menggunakan produk iphone. Nah doi ini beda sendiri dengan kawan-kawan gengnya yang notabene memakai samsung, analoginya kira-kira sama seperti ketika lo liat orang lain chat pake kakaotalk, line, wassap, Ym, nah si Doi ini malah chat pake NOTEPAD *lirik sebelah* sungguh pemadangan yang awkward banget.

Akhirnya setelah perjalanan kurang lebih 1 jam 30 menit, gue tiba di Nampodong, berhubung masih ada waktu sekitar 30 menit sebelum acara puncak yaitu 12.00, gue mulai mengabadikan momen demi momen di sana. *Jiwa model belum luntur*


Waktu kian bergulir tak terasa sudah akan memasuki tengah malam, akhirnya gue langsung cabut langsung ke arah lokasi, dan weeeew tangga menuju busan tower atau yongdusan park benar-benar penuh dengan antrian yang panjang sekali.



Akhirnya gue bergegas cari jalur lain memutar jauh sedikit yang penting bisa tiba dilokasi, dan sialnya ternyata jalan alternatif itupun sudah dihuni dengan ratusan pengantri, what dee?!! Ya sudah kepalang tanggung mari kita lanjutkan perjalanan ini biar ngantri, tapi untungya jalan alternatif ini tidak seramai jalan utama yang diatas jadi hanya memakan waktu sekitar 15 menitan bisa tiba di yongdusan park. Dan akhirnya tadaaaa gue pun tiba di area tersebut dan resmi sudah lautan manusia membanjiri area ini *pake kelen dagger langsung echo*.



Udara udah stack diangka 5 dejarat celcius, udara yang cukup hangat menurut beruang kutub. Tapi suasana kian meramai. Dikorea sendiri fenomena yang ada ketika tahun baru salah satunya adalah melepas balon, dibalon tersebut ditulis harapan-harapan yang akan dicapainya kelak. Detik-detik ketika balon dilepaskan di yongdusan park pun terekam, walaupun bagian awalnya ga sempet kerekam karena udara dingin yang bikin tangan sulit pegang apa-apa termasuk kamera T_T *serius tangan gue ampe berwarna merah gara-gara lupa bawa sarung tangan*


Setelah pelepasan balon tersebut, tidak ada tanda-tanda akan ada acara lagi, ya entah ini teknik manipulasi baru atau memang adanya isu pengalihan sehingga gue pikir acara telah selesai, wew mana ini katy perrynya, udah sempet putus semangat jauh-jauh dari perguruan bansong (alamat gisuksa), rela ditampar-tampar pengendali angin, eh masa ga liat adegan bakar-bakar langit, tapi entah kenapa hati nurani ku berkata "tunggulah sejenak kisanak", sebenernya gue rada sensitif kalo bawa-bawa "nurani" jadi inget seseorang, ups balik ke kimchi, maksudnya ke tulisan ini. Ternyata sob tak lama kemudian acara yang ditunggu-tunggu datang juga, katy perry !!! bisa jadi !!  hahaha maksudnya kembang api. *untung sabar*


Tiap tahun liat kembang api ditempat asal ga ada gregetnya, baru tahun ini bener-bener serasa jadi ahli warisnya maddog, GREGET !!!.

Acarapun selesai, semua pada pulang, tapi tidak dengan gue, dalam suasana itu karena masih penasaran belum pernah masuk busan tower, maka disaat itu juga gue langsung cao beli tiket, Harga untuk masuknya kurang lebih 4000 won, hm lumayan kalo beli nasi padang bisa kenyang 4 hari 4 malam. Didalamnya ternyata tidak se 'wah' yang diharapkan, disitu kita hanya bisa melihat pemandangan tiap lokasi dengan view yang sedikit keren karena efek dari cahaya lampu dan kegelapan malam. Nama lokasipun tertera di kaca.
Pemandangan kota dari arirang street


Oke penjaga tower sudah manggil-manggil, tampaknya waktu berkunjung telah selesai, kalo dihitung-hitung ternyata hanya 30 menit saja waktu kunjungan. Keluar tower, dan udara pun makin menggila segera gue mencari jalan turun utama yang menggunakan eskelator (Jalan utama yang ramai di awal yang gue harus putar jalan alternatif). Jalan ini terdiri dari 3 eskelator, kebayangkan kalo seandainya itu eskelator ga berfungsi, *salah jalan kaki melayang* .Selama dalam perjalan turun gue menemukan banyak hal yang unik diantara :

Pohon bercahaya 

Pesawat yang berisi harapan-harapan yang diterbangkan

contoh harapan dalam bahasa hangeul hahaha

Kuil tempat gong ditabuh setelah balon diterbangkan

Gong yang ditabuh

Jalan turun (eskelator cuma ada untuk naik)

tangga ke dua 

o
tangga awal naik

 Suasana depan tangga masuk Busan Tower

Yup akhirnya badan resmi pegel, saatnya untuk istirahat, segera menuju arah lokasi kereta bawah tanah, sialnya kereta sudah berhenti beroperasi, cari alternatif lain, naik bus, sial juga sudah ga terlihat satu bongkahpun, well pilihan akhirnya jatuh naik taksi, dan eng ing eng dari nampodong ke gisuksa menelan biaya tragis sekali menurut gue, 19.700 won, alias Rp. 200.000,- Yup besok makan ramyeon lagi.

Oh ya gue malah baru tau kalo ada kebiasaan lain selain menerbangkan balon, jadi orang sini berdoyong-doyong menuju tempat yang bisa melihat matahari terbit, bisa gunung, bisa pantai, pokonya daerah yang kira-kira bisa melihat sunrise. Well tapi kebanyakan orang sini pergi ke pantai Haeundae, salah satu pantai ternama di Busan, jadi mereka menunggu momen "sunrise" dari tengah malam sampai terbit matahari. Dan yang perlu lo tau sob, ini musim dingin dimana malam lebih panjang ketimbang siang, dan mau tahu terbitnya kapan? jam 7 pagi !!, bayangin semaleman lo dipantai bicara hati ke hati dengan si avatar. Tapi hebatnya temen gisuksa gue sempet pergi kepantai *gila niat nih orang*, gambar dan video ini didapat dari doi :


Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar